Postingan

Menampilkan postingan dengan label Kualitas

Raih Penghasilan Melalui Youtube

Mencari penghasilan di internet tidak hanya melalui tulisan saja, sekarang sudah bias mendapatkan gaji dengan cara membuat berbagai video menarik, ketika telah mempunyai video, publisher dapat menampilkan video di youtube, melalui jasa youtube publisher sudah dapat menjalankan bisnis internet secara mudah. Publisher dapat memulai bisnis internet melalui youtube dengan ketentuan: Memiliki video yang berkualitas tinggi “kualitas gambar tidak buruk saat diplay full screen” Video merupakan hasil karya pribadi “tidak hasil membajak karya cipta orang lain” Minimal satu video yang telah diunggahkan dan mendaftarkan diri pada google adsense yang otomatis di approvement Mungkin dengan segala kemudahan publikasi dapat menghantarkan publisher memperoleh penghasilan di internet secara bebas.

Kesadaran Masyarakat Pada Minat Baca

Minat pembaca pada bacaan unik dan lucu terlihat lebih banyak dibandingkan karya ilmiah, terkadang ada beberapa cerita lucu yang sesuai dengan realitas kehidupan, sehingga cerita lucu mempunyai ribuan penggemar. Sebagian pembaca juga gemar dengan bacaan cerita ketelanjangan dan masalah ruang lingkup kewanitaan, sungguh dahsyat dan cepat popular suatu website, seandainya menampilkan beberapa cerita telanjang. Dibalik ketenaran beberapa website, belum tentu mempunyai kualitas, karena tiap wacana yang ditampilkan disyaratkan keaslian sebuah tulisan. Sesaat terasa asyik dikala masyarakat memiliki kesadaran untuk selalu membaca, sehingga terbentuklah kewarganegaraan yang modern dan selalu sadar dalam setiap kondisi.                     

Prioritas Dunia Pesantren Pada Era Globalisasi

Tempo dulu pesantren mengalami masa kejayaan, ditandai dengan kualitas alumni yang handal dan mampu merubah paradigma masyarakat, sehingga mayoritas masyarakat berbondong-bondong mengikut-sertakan anak didik mereka pada dunia pesantren. Pada zaman sekarang dunia pesantren mengalami perubahan penurunan yang cukup pesat, perubahan pesantren disebabkan paradigma masyarakat ditakuti dengan bayang-bayang arus globalisasi yang mencekam, sehingga pesantren hanya sebagai opsional kedua dari pembelajaran semata. Mungkin pada saat ini, para ulama dituntut untuk mampu menjawab tantangan arus globalisasi dengan memberikan bekal bagi seluruh anak didiknya sebuah kemandirian hidup dan religius yang handal, sehingga  prasangka atas ketakutan pada arus globalisasi dapat sirna dengan sendirinya.